Ikhlas adalah Ruh Amal

Semua manusia rusak kecuali orang-orang berilmu. Semua orang-orang berilmu rusak kecuali yang mengamalkan ilmunya. Semua yang mengamalkan ilmunya rusak kecuali yang ikhlas. Ikhlas adalah rahasia yang Allah berikan kepada hamba-hambanya yang Dia kehendaki.

Ikhlas kata mudah di lisan dan sulit di amalan. Ikhlas adalah kesungguhan seseorang melakukan setiap aktivitasnya, baik berupa ibadah maupun selain ibadah, dengan menghadapkan itu semua kepada Tuhan. Ikhlas ada tiga macam. Pertama ikhlas umum, yakni saat seseorang melakukan aktivitas dengan menghadapkan itu semua kepada Tuhan sambil berharap menerima kompensasi duniawi. Shalat dhuha seseorang yang karena Allah sambil berharap Allah memberikan kepadanya kelancaran rizki sesuatu yang sah. Pada tataran umum, ini sudah dinamkan ikhlas. Kedua, ikhlas khusus, yakni tatkala salah seorang dari kita melakukan aktivitas dengan menghadapkan itu semua kepada Allah sambil mengharap imbalan keselamatan kita di akhirat: masuk surga dan terhindar api neraka. Ketiga, ikhlas khusus al-khusus, yakni ketika kita melakukan aktivitas dengan menghadapkannya kepada Allah tanpa mengharapkan selain Allah saja. Surga dan neraka sudah terlampaui oleh kita yang telah dalam tingkatan ikhlas terakhir ini. Inilah menghadapkan wajah yang sesungguhnya, hanya kepada-Nya, untuk memandang wajah-Nya. Segala sesuatu hancur selain wajah-Nya. Dan yang kekal hanyalah wajah Tuhanmu Yang Maha Besar dan Maha Mulia.

Jasmani selalu terbentuk dari unsur penyusun yang tak lain berupa api, udara, air atau tanah. Dalam sains klasik, unsur penyusun ini menyatu dengan cara tertentu dan antara mereka ada yang lebih dominan satu dengan lainnya. Setelah penyatuan yang membentuk jasmani ini, ruh merawat dan menjaga penyatuan ini agar tidak tercerai kembali. Karena setiap unsur pada dasarnya hanya akan menyatu dengan unsur yang serupa. Tapi jiwa ruh dengan kekuatannya memaksa jasmani untuk tetap dalam penyatuan, sekalipun berbeda. Setelah ruh lepas dari badan, unsur penyusun jasmani tak mampu berbuat apa-apa kecuali kembali kepada kecenderungan asalnya. Air kembali kepada air. Api kepada api. Udara kepada udara. Tanah kepada tanah. Semua terurai dan tercerai. Demikian jasmani. Kesempurnaanya adalah tercerai untuk bersatu dengan unsur serupa. Kesempurnaanya adalah bentuk-bentuk ragawi yang tanpa ruh ia hanyalah kehancuran belaka.

Setiap aktivitas kita, baik ibadah mahdhah maupun selainnya, adalah bentuk-bentuk ragawi yang rentan kehancuran. Ikhlas adalah ruh yang menjaga aktivitas-aktivitas atau amalan-amalan itu untuk tetap utuh dan tidak hancur. Tanpa ikhlas, semua hancur dan rusak. Dengan ikhlas, semua kekal. Dan ketahuilah, setelah ruh kita lepas dari jasmani, ia menyaksikan setiap aktivitas atau perbuatan yang pernah ia lakukan di di kehidupan sebelumnya (dunia) akan mewujud. Jika perbuatan itu dulu tanpa keikhlasan, maka mewujud dengan bentuk sesuai tujuan perbuatan itu. Jika orientasinya memuaskan nafsu kebinatangan, maka ia mewujud binatang. Jika orientasinya lebih tinggi, maka akan mewujud menjadi cahaya, malaikat, dan wujud-wujud mulia lainnya.

Wallahu a’lam.

Pasukan Penyambut

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah. Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, Ya Tuhanku. Wahai Yang Maha Pengasih, Wahai Yang Maha Pengasih, Wahai Yang Maha Pengasih. Wahai Yang Maha Penyayang, Wahai Yang Maha Penyayang, Wahai Yang Maha Penyayang. Jangan serahi aku untuk menjaga sesuatu yang Engkau memberikan kepemilikannya kepadaku, sedangkan Engkau yang lebih layak memiliki daripada aku. Dan ulurkan kepadaku rahasia nama-Mu “Al-Hafizh” (Yang Maha Menjaga) yang dengannya Engkau menjaga susunan seluruh maujud. Dan pakaikan aku dengan perisai dari Kecukupan-Mu, kelilingi aku dengan pedang pertolongan dan perlindungan-Mu, mahkotai aku dengan mahkota keperkasaan dan kemuliaan-Mu, balut aku dengan sorban keamanan-Mu dan naikkan aku di atas kendaraan keselamatan pada hidup ini dan setelah kematian. Dengan kebenaran FAJASYIN, ulurkan kepadaku rahasia nama-Mu “Al-Qahhar” (Yang Maha Menang) yang dengannya Engkau menghalaukan dariku orang yang bermaksud buruk kepadaku dengan segala serangan, dan lindungi aku dengan perlindungan keperkasaan yang dengannya pasti tunduk kepadaku setiap pemaksa yang menantang dan setan yang durhaka. Wahai Yang Maha Perkasa Wahai Yang Maha Memaksa, Wahai Yang Maha Perkasa Wahai Yang Maha Memaksa, Wahai Yang Maha Perkasa Wahai Yang Maha Memaksa.

Ya Allah, berikan aku dari perhiasan dan cinta-Mu serta dari kemuliaan ketuhanan-Mu, sesuatu yang dengannya segenap hati mampu menyaksikan, segenap jiwa menjadi penurut, kepadanya seluruh pengawasan menjadi tunduk, kepadanya seluruh mata menjadi lembut, kepadanya seluruh pikiran berlari kencang, karenanya seluruh orang pemaksa nan sombong menjadi kecil dan kepadanya seluruh penguasa yang sewenang wenang ditundukkan.

Wahai Allah Wahai Yang Menguasai Wahai Yang Maha Perkasa Wahai Yang Maha Memaksa. Wahai Allah Wahai Yang Menguasai Wahai Yang Maha Perkasa Wahai Yang Maha Memaksa. Wahai Allah Wahai Yang Menguasai Wahai Yang Maha Perkasa Wahai Yang Maha Memaksa.

Wahai Allah Wahai Yang Maha Satu Wahai Yang Maha Esa Wahai Yang Maha Menang. Wahai Allah Wahai Yang Maha Satu Wahai Yang Maha Esa Wahai Yang Maha Menang. Wahai Allah Wahai Yang Maha Satu Wahai Yang Maha Esa Wahai Yang Maha Menang.

Ya Allah, tundukkan bagiku semua makhluk-Mu sebagaimana Engkau menundukkan lautan bagi Panutan Kami Musa Alaihissalam. Dan luluhkan bagiku hati mereka sebagaimana Engkau luluhkan besi bagi Panutan Kami Daud ‘alaihissalam. Karena sesunggguhnya mereka tidak mampu berbicara kecuali dengan izin-Mu. Ubun ubun mereka ada dalam genggaman-Mu. Hati mereka di dalam tangan-Mu. Engkau perlakukan mereka sekehendak-Mu.

Wahai Yang Membolak balikkan hati Wahai Yang Membolak balikkan hati Wahai Yang Membolak balikkan hati. Wahai Yang Maha Mengetahui keghaiban Wahai Yang Maha Mengetahui keghaiban Wahai Yang Maha Mengetahui keghaiban.

Aku padamkan amarah manusia dengan La Ilaha Illallah. Dan aku datangkan ridha mereka dengan Panutanku dan Tuanku Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Maka ketika mereka perempuan perempuan itu melihatnya, mereka mengagungkannya. Dan mereka memotong tangan tangan mereka. Dan mereka berkata, “Maha Sempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Tidaklah ia melainkan malaikat yang mulia.”

Puasa Pujian dan Ketenaran

ادفن وجودك في أرض الخمول، فما نبت مما لم يدفن لا يتم نتاجه

Biji kedelai yang ditanam anak perempuanku mulai tumbuh. Kapas basah dalam gelas plastik tidak mengubur biji. Kedelai tetap tumbuh, namun tidak kuat dan tidak banyak memberi manfaat selain bagi dirinya. Lalu ia mati dalam lima hari.

Apa yang tidak dipendam dalam-dalam tidak akan kuat dan tidak juga menghasilkan buah manfaat bagi banyak orang.

Seseorang yang tidak pernah mengubur dirinya dalam tanah kerendahan, ditinggalkan banyak orang, dicemooh kumpulan teman, ditinggalkan keberuntungan atau meninggalkan keberuntungan, tetap akan tumbuh seperti kedelai tadi. Namun tidak banyak memberikan banyak manfaat bagi banyak orang dan segera akan mati atau dilupakan.

Sebagian salik sengaja menjalani laku ini untuk memperoleh dari dirinya bibit segala buah. Bibit rahasia ikhlas yang Allah titipkan kepadanya untuk ditanam dan dirawat, sehingga menghasilkan buah-buah ibadah, karya, kerja nyata yang bermanfaat bagi orang banyak. Sebagian salik menjalani praktek yang sering disebut dengan tirakat. Para pelajar, para santri dan pencari sejati bertahun-tahun mengubur dirinya dalam tanah kerendahan dan menerima bibit rahasia ikhlas. Mereka menanam dan merawat biji ini hingga buahnya, karya dan kerja nyata, bisa dipetik semua orang.

Sungguh bibit rahasia ikhlas adalah bibit langka yang hanya Allah berikan kepada orang-orang pilihan-Nya. Orang-orang yang sadar betul bahwa bencana paling menakutkan bukanlah kemusyrikan atau kemaksiatan yang dihubung-hubungkan seolah sebagai penyebab malapetaka. Orang-orang yang mengerti sesungguhnya bahwa bencana paling menakutkan adalah riya’ dan gila pujian dan penghormatan. Orang-orang yang yang menginsafi bahwa kemasyhuran dan popularitas adalah bencana yang terbungkus kenikmatan.

Maka tidak heran sebagian mereka yang diuji dengan kehormatan dan kemulian jabatan justru menjatuhkan reputasi mereka dengan perbuatan-perbuatan yang tidak populer, asalkan bukan perbuatan yang haram.

Seorang Presiden dengan sendal jepit dan celana pendek di depan istana. Seorang Kyai masyhur yang bersedia dihujat karena menerima jabatan politis.

Seorang guru yang banyak muridnya makan di pinggir jalan sambil berdiri.

Seorang wali terkenal yang meminta uang kepada tamunya.

Seorang alim ternama yang mengalungkan dirinya dengan tasbih besar dan tampak memalukan.

Seorang yang dipuja-puja tampil menyerupai orang gila.

Semua mereka lakukan untuk menguburkan diri dalam tanah kerendahan. Untuk menghinakan diri agar terbebas dari penyakit gila pujian dan penghormatan.

Sepertinya kita perlu belajar demikian. Segala perbuatan tergantung tujuan akhirnya. Dan kita harus menentukan orientasi sesungguhnya dari perbuatan kita: agar dipuji dan dihormati manusia sementara dihinakan oleh Allah, atau dicemooh dan ditinggalkan manusia sementara ditinggikan oleh Allah.

Wallahu a’lam bishshawab.

PASUKAN PERTOLONGAN

PASUKAN PERTOLONGAN

image

Ya Allah, demi cambuk Keperkasaan Kekuasaan-Mu, demi kecepatan bantuan pertolongan-Mu, demi kecemburuan-Mu karena paripurnanya kemuliaan-Mu, dan demi perlindungan-Mu terhadap orang yang berlindung dengan ayat-ayat-Mu, kami memohon kepada-Mu Ya Allah, Wahai Yang Maha Mendengar, Wahai Yang Maha Dekat, Wahai Yang Maha Menjawab, Wahai Yang Maha Cepat, Wahai Yang Maha Membalas, Wahai Yang Maha Dahsyat Pukulannya, Wahai Yang Maha Perkasa, Wahai Yang Maha Menang, Wahai Yang tak terkalahkan oleh kekuatan orang-orang yang memaksa, Wahai Yang tidak sulit bagi-Nya menghancurkan sang penantang berupa para raja dan para kaisar, jadikanlah muslihat orang yang menipuku di lehernya, kecurangan orang yang mengkhianatiku kembali kepadanya, dan lubang orang menggali untukku (orang itu) jatuh ke dalamnya. Dan siapa yang membuat perangkap pengkhiantan untukku, jadikan ia, Ya Tuhanku, terjerembab kepadanya, dan terperangkap di dalamnya dan terkurung di sana.

Ya Allah, demi kebenaran Kaf Ha Ya ‘Ain Shad, cukupkan kami kesedihan para musuh, sampaikan kepada mereka kehinaan, jadikanlah mereka tebusan bagi setiap kekasih (Mu), kuasakan atas mereka siksaan segera pada hari ini dan esok.

Ya Allah, kocar-kacirkan barisan mereka. Ya Allah, cerai-beraikan kumpulan mereka. Ya Allah, kecilkan jumlah mereka. Ya Allah, jadikanlah lingkaran (siksa) atas mereka. Ya Allah, sampaikanlah siksaan kepada mereka. Ya Allah, keluarkan mereka dari wilayah kelembutan, cabut mereka dari masa penangguhan, belenggulah tangan tangan mereka, ikat hati mereka, dan jangan sampaikan mereka kepada angan angan mereka. Ya Allah, cabik cabik mereka dengan seluruh cabikan yang pernah Engkau koyakkan terhadap musuh musuh-Mu sebagai pertolongan bagi Nabi Nabi-Mu, para Utusan-Mu dan para kekasih-Mu.

Ya Allah, tolonglah kami dengan pertolongan-Mu kepada para kekasih-Mu atas musuh musuh-Mu. Ya Allah, tolonglah kami dengan pertolongan-Mu kepada para kekasih-Mu atas musuh musuh-Mu. Ya Allah, tolonglah kami dengan pertolongan-Mu kepada para kekasih-Mu atas musuh musuh-Mu.

Ya Allah, jangan Engkau tempatkan para musuh di dalam kami, dan jangan kuasakan mereka atas kami lantaran dosa-dosa kami. Ya Allah, jangan Engkau tempatkan para musuh di dalam kami, dan jangan kuasakan mereka atas kami lantaran dosa-dosa kami. Ya Allah, jangan Engkau tempatkan para musuh di dalam kami, dan jangan kuasakan mereka atas kami lantaran dosa-dosa kami.

Ha Mim Ha Mim Ha Mim Ha Mim Ha Mim Ha Mim Ha Mim. Telah ditetapkan urusan dan telah datang pertolongan. Maka mereka tidak akan mendapat pertolongan mengalahkan kami. Ha Mim ‘Ain Sin Qaf penjaga kami dari apa yang kami takuti.

Ya Allah, jaga kami dari keburukan yang terburuk dan jangan jadikan kami tempat malapetaka. Ya Allah, berikan kami harapan yang kami angankan, dan lebih dari sekedar angan. Wahai Dia Wahai Dia Wahai Dia. Wahai Yang dengan karunia-Nya dan karena karunia-Nya kami meminta Segerakan Segerakan. Tuhanku, kabulkan kabulkan. Wahai Yang mengabulkan Nuh pada kaumnya, Wahai Yang menolong Ibrahim atas musuh musuhnya, Wahai Yang mengembalikan Yusuf kepada Ya’qub, Wahai Yang mengangkat penyakit Ayyub, Wahai Yang mengabulkan doa Zakaria, Wahai Yang menerima tasbih Yunus putera Matta, kami memohon kepada-Mu dengan rahasia doa doa ini agar Engkau menerima apa yang kami pinta, dan memberikan apa yang kami mohonkan kepada-Mu. Sempurnakan kepada kami janji-Mu yang Engkau janjikan kepada hamba hamba-Mu yang beriman. Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang orang yang zalim. Telah putus angan angan kami — demi Kemuliaan-Mu — kecuali dari-Mu. Dan rugilah harapan kami — demi Kebenaranmu — kecuali kepada-Mu.

Jika datang terlambat pertolongan para kerabat dan semakin menjauh # maka sesuatu yang paling dekat adalah pertolongan Allah

Wahai pertolongan Allah, sungguhlah berlari cepat # untuk melepas kesulitan kami, wahai pertolongan Allah

Telah melampaui batas orang orang yang melampaui batas dan mereka sewenang wenang # dan kami berharap Allah sebagai pendamping (kami)

Dan cukuplah Allah sebagai pembela. Dan cukuplah Allah sebagai penolong. Dan cukup bagi kami Allah sebagai penanggung. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah Yang Maha Agung. Keselamatan atas Nuh di seluruh alam semesta. Kabulkanlah bagi kami, amin, amin, amin. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga rahmat Ta’zhim Allah sampaikan kepada Junjungan kami Muhammad dan atas keluarganya dan para sahabatnya serta keselamatan. Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Selamat atas para Utusan dan Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.