Pengajian Tafsir Yasin Bagian 1 Ayat 1-3

Pengajian Tafsir Yasin

Bagian 1

Pendahuluan

Sebagian ahli tafsir memulai kerja ilmiahnya dengan menafsirkan surat-surat pilihan dalam Al-Quran. Syekh Hamami Zadah adalah salah satunya. Karya beliau Tafsir Surat Yasin ini banyak dikaji diponpes-ponpes salaf di Nusantara. Paling tidak, saat ngaji pasaran Ramadhan yang menjadi tradisi ponpes Tafsir Yasin ini tidak jarang dibacakan.

(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ* يس * وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ * إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ)

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang * Yaasiin * Demi Al-Quran Yang penuh kebijaksanaan * Sesungguhnya Engkau benar-benar termasuk dari para utusan *

Surat Yasin adalah surat makkiyah. Turun di Mekkah untuk menolak Kafir Quraisy yang menyangsikan kerasulan Kanjeng Nabi. Bagi mereka, kerasulan atau risalah hanya Allah turunkan kepada orang yang mengenal dan menguasai tradisi baca-tulis. Sedangkan Kanjeng Nabi dan mayoritas bangsa Arab adalah ummiy, tidak mengenal baca tulis. Maka, mustahil Muhammad itu rasul Tuhan, demikian anggapan mereka. Bagaimana mungkin seorang yang tidak ummiy diangkat menjadi utusan Allah? Sedangkan utusan-utusan sebelumnya diturunkan kepada bangsa yang tradisi literasinya sudah tinggi. Nabi Musa kepada Firaun yang memimpin Mesir dengan peradaban tinggi. Nabi Daud dan Sulaiman kepada Bani Israil yang merupakan bangsa berberadaban penerima kitab samawi pertama. Nabi Isa kepada bangsa Romawi yang kala itu merupakan satu imperium besar di dunia. Loh kok ini seorang yang tidak mengenal baca-tulis, lahir dan besar di masyarakat yang tradisinya menghafal, mengumumkan tentang kerasulan yang ia terima. Tidak mungkin! Demikian agitasi Kafir Quraisy kepada Kanjeng Nabi.

Konon di masyarakat Quraisy kala itu yang bisa baca tulis tidak lebih dari 9 orang. Maka jika Kanjeng Nabi belajar kepada salah satu dari mereka, pasti seluruh penduduk Quraisy mengetahuinya. Tapi kenyataannya tidak satupun dari mereka yang didatangi Nabi untuk diambil pengetahuan membacanya. Dari sini jelaslah bahwa keberadaan ummiy itu merupakan mukjizat lain dari banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi.

Agitasi Kafir Quraisy dijawab oleh Allah dengan Surat Yasin.

* Yaasiin * Demi Al-Quran Yang penuh kebijaksanaan * Sesungguhnya Engkau benar-benar termasuk dari para utusan *

Allah bersumpah, Demi Al-Quran Yang penuh kebijaksanaan, bahwa Sesungguhnya Engkau , Muhammad benar-benar termasuk dari para utusan.

Penyebutan sumpah atau qasam ini biasa digunakan dalam Al-Quran untuk menguatkan pernyataan. Dalam konteks ayat ini pernyataan dimaksud adalah kerasulan Kanjeng Nabi. Untuk melemahkan agitasi Kafir Quraisy dan menguatkan orang-orang yang beriman. Ayat pembuka surat Yasin ini menyatakan kerasulan Kanjeng Nabi. Ia merupakan penegasan kerasulannya. Karena itu, surat Yasin disebut sebagai jantungnya Al-Quran. Jantung adalah organ vital yang menanggung kehidupan seseorang, sebagaimana surat Yasin, yakni penegasan kerasulan di dalamnya adalah prinsip utama yang menanggung kehidupan Al-Quran. “Ingatlah, segala sesuatu punya jantung. Dan jantung Al-Quran adalah Yasin,” sabda Kanjeng Nabi.

Lantaran keberadaannya sebagai jantung Al-Quran, banyak riwayat menerangkan tentang keutamaan surat Yasin. Berikut di antara keutamaan surat Yasin:

  1. Siapa yang membacanya satu kali, sama dengan mengkhatamkan Al-Quran sepuluh kali.

  2. Allah telah membacakan Surat Yasin dan Tha-ha sebelum penciptaan langit dan bumi. Dan ini yang membuat para malaikat kagum dan bahagia dengan keberuntungan umat Muhammad. Dua surat tersebut dan Surat Ar-Rahman adalah percakapan para ahli surga.

  3. Siapa orang yang membacakan Yasin kepada orang yang sedang ajal, maka Allah menurunkan dari setiap huruf surat Yasin sepuluh malaikat yang memohonkan ampunan untuk yang sedang ajal itu, menyaksikan pemandian hingga pemakamannya.

  4. Siapa yang membacanya dalam keadaan khusyuk sedangkan ia memiliki suatu hajat yang ingin dihasilkan, maka Allah akan menunaikan hajatnya.

  5. Membaca Yasin dengan khusyuk dan dalam keadaan lapar, maka Allah akan mengenyangkannya.

  6. Membaca yasin dapat menghilangkan kesedihan.

Wallahu A’lam Bishshawab